DC-INFINESSE GLOBAL JAKARTA

DC-INFINESSE GLOBAL JAKARTA
klikgambar

Sabtu, 25 Maret 2017

Wiro Sableng #48 : Memburu Si Penjagal Mayat

Wiro Sableng #48 : Memburu Si Penjagal Mayat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

PEMANDANGAN Di Lereng Selatan Gunung Merbabu indah sekali pagi itu. Di atas langit biru bersih disaput awan berarak yang dihembus angin perlahan-lahan dari timur ke barat. Di kaki gunung sebelah timur menghampar sawah luas yang tampak menguning tanda waktu panen yang menggembirakan para petani tidak lama lagi. Di sebelah barat tampak daerah bebukitan yang subur, menghijau tertutup daun-daun pohon jati yang telah berusia puluhan tahun. Membelah hutan jati, di sebelah tengah melintang sebuah sungai kecil yang dari jauh airnya kelihatan memutih seperti perak tertimpa cahaya matahari yang sedang naik.

Jauh di sebelah selatan menjulang gunung Merapi laksana raksasa penjaga negeri, penuh gagah dan perkasa. Gunung Merbabu sendiri berdiri tegak dalam kesunyian, seolah dibungkus oleh satu ketenangan misterius karena selama ini hampir tak ada orang atau penduduk sekitar tempat itu yang pernah naik. Jangankan sampai ke puncaknya, sepertiga lereng gunungpun kabarnya belum pernah didaki orang atau penduduk setempat. Konon pernah ada berita bahwa di atas gunung Merbabu itu terdapat sebuah pertapaan dimana tinggal seorang sakti pimpinan sebuah perguruan silat yang mempunyai beberapa an
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #48 : Memburu Si Penjagal Mayat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 14 Maret 2017

Mama

Mama Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Los Felidas adalah nama sebuah jalan di ibu kota sebuah negara di Amerika Selatan, yang terletak di kawasan terkumuh diseluruh kota. Ada sebuah kisah yang menyebabkan jalan itu begitu dikenang orang.

Itu dimulai dari kisah seorang pengemis wanita yang juga ibu seorang gadis kecil. Tidak seorangpun yang tahu nama aslinya, tapi beberapa orang tahu sedikit masa lalunya, yaitu bahwa ia bukan penduduk asli di situ, melainkan dibawa oleh suaminya dari kampung halamannya.

Seperti kebanyakan kota besar di dunia ini, kehidupan masyarakat kota terlalu berat untuk mereka, dan belum setahun mereka di kota itu, mereka kehabisan seluruh uangnya, dan pada suatu pagi mereka sadar bahwa mereka tidak tahu di mana mereka tidur malam nanti dan tidak sepeserpun uang ada di kantong.

Padahal mereka sedang menggendong bayi mereka yang berumur 1 tahun. Dalam keadaan panik dan putus asa, mereka berjalan dari satu jalan ke jalan lainnya, dan akhirnya tiba di sebuah jalan sepi di mana puing-puing sebuah toko seperti memberi mereka sedikit tempat untuk berteduh.

Saat itu angin Desember bertiup kencang, membawa titik-titik air yang dingin. Ketika mereka beristirahat di bawah atap toko itu, sang suami berkata: “Saya harus meninggalkan kalian sekarang. Saya harus mendap
... baca selengkapnya di Mama Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1